Asam jawa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan pencernaan, menurunkan kolesterol, mencegah infeksi, dan mengatasi peradangan. Namun, asam jawa juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai, seperti menyebabkan alergi, interaksi dengan obat-obatan, atau mengganggu penyerapan zat besi. Berikut adalah ulasan lengkap tentang manfaat dan cara mengonsumsi asam jawa yang baik dan benar.
Kandungan Gizi Asam Jawa
Asam jawa adalah sumber vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang baik. Satu ons (28 gram) asam jawa mengandung:
- Kalori: 69
- Karbohidrat: 18 gram
- Serat: 0,6 gram
- Protein: 0,6 gram
- Lemak: 0,1 gram
- Vitamin C: 5% dari AKG
- Vitamin B3 (niasin): 4% dari AKG
- Vitamin B1 (tiamin): 3% dari AKG
- Vitamin B2 (riboflavin): 2% dari AKG
- Vitamin B6 (piridoksin): 2% dari AKG
- Magnesium: 7% dari AKG
- Kalium: 5% dari AKG
- Fosfor: 4% dari AKG
- Kalsium: 3% dari AKG
- Zat besi: 3% dari AKG
- Seng: 2% dari AKG
- Tembaga: 2% dari AKG
- Mangan: 10% dari AKG
Asam jawa juga mengandung senyawa aktif seperti asam tartarat, asam sitrat, asam malat, asam askorbat, polifenol, flavonoid, dan tanin, yang memiliki efek antioksidan, antibakteri, antijamur, antiviral, dan antiinflamasi.
Manfaat Asam Jawa untuk Kesehatan
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa asam jawa memiliki manfaat untuk kesehatan, antara lain:
Meningkatkan Pencernaan
Asam jawa dapat membantu meningkatkan pencernaan dengan cara meningkatkan sekresi enzim dan asam lambung, merangsang gerakan usus, dan melancarkan buang air besar. Asam jawa juga dapat mengatasi gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dispepsia, kembung, dan gas. Selain itu, asam jawa juga dapat membantu mencegah infeksi usus dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Staphylococcus aureus.
Menurunkan Kolesterol
Asam jawa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah dengan cara menghambat sintesis kolesterol di hati, meningkatkan pengeluaran kolesterol melalui empedu, dan meningkatkan aktivitas lipase, enzim yang memecah lemak. Asam jawa juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dengan cara meningkatkan ekspresi gen yang terlibat dalam transportasi kolesterol. Dengan demikian, asam jawa dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis, hipertensi, dan stroke.
Mencegah Infeksi
Asam jawa memiliki sifat antibakteri, antijamur, antiviral, dan antiinflamasi yang dapat mencegah dan mengatasi infeksi pada berbagai bagian tubuh. Asam jawa dapat membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih, seperti E. coli, Klebsiella pneumoniae, dan Proteus mirabilis. Asam jawa juga dapat mengobati infeksi kulit, seperti bisul, luka, dan eksim, dengan cara menghentikan peradangan dan mempercepat penyembuhan. Asam jawa juga dapat mengatasi infeksi saluran pernapasan, seperti batuk, pilek, dan flu, dengan cara melarutkan lendir, meredakan batuk, dan menurunkan demam.
Mengatasi Peradangan
Asam jawa memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat mengatasi peradangan akibat stres oksidatif, yaitu kerusakan sel akibat radikal bebas. Asam jawa dapat mengurangi kadar sitokin proinflamasi, seperti TNF-α, IL-1β, dan IL-6, yang terlibat dalam proses peradangan kronis. Asam jawa juga dapat menghambat aktivitas enzim COX-2, yang bertanggung jawab atas produksi prostaglandin, senyawa yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Dengan demikian, asam jawa dapat membantu mengatasi kondisi peradangan seperti artritis, asma, diabetes, dan kanker.
Cara Mengonsumsi Asam Jawa yang Baik dan Benar
Asam jawa dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti buah segar, pasta, sirup, ekstrak, atau kapsul. Berikut adalah beberapa tips untuk mengonsumsi asam jawa yang baik dan benar:
- Pilih asam jawa yang berkualitas, yaitu yang memiliki warna cokelat gelap, tekstur lembut, dan aroma harum. Hindari asam jawa yang berwarna hitam, kering, atau berjamur.
- Simpan asam jawa di tempat yang sejuk, kering, dan tertutup rapat. Asam jawa dapat bertahan hingga satu tahun jika disimpan dengan baik.
- Jika menggunakan asam jawa segar, buang kulit dan bijinya terlebih dahulu. Jika menggunakan pasta asam jawa, larutkan dalam air hangat sebelum digunakan.
- Jika ingin membuat minuman asam jawa, campurkan pasta asam jawa, gula, garam, dan air secukupnya. Aduk rata dan saring. Tambahkan es batu jika suka.
- Jika ingin menggunakan asam jawa sebagai bumbu masak, tambahkan pasta asam jawa ke dalam kuah, saus, atau tumisan sesuai selera. Asam jawa dapat memberikan rasa asam dan segar pada masakan, seperti sayur asem, soto, atau rendang.
- Jika ingin mengonsumsi asam jawa sebagai obat tradisional, ikuti dosis dan anjuran yang sesuai. Biasanya, asam jawa digunakan sebagai obat luar, seperti salep, kompres, atau bilas, untuk mengobati infeksi kulit, luka, atau radang tenggorokan. Asam jawa juga dapat diminum sebagai obat dalam, seperti sirup, teh, atau ramuan, untuk mengatasi gangguan pencernaan, batuk, atau demam.
- Jangan mengonsumsi asam jawa berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping seperti sakit perut, diare, mual, atau muntah. Asam jawa juga dapat mengganggu penyerapan zat besi, sehingga dapat menyebabkan anemia. Asam jawa juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, antihipertensi, atau antidiabetes, sehingga dapat meningkatkan risiko perdarahan, hipotensi, atau hipoglikemia. Jika Anda memiliki alergi terhadap asam jawa, hindari mengonsumsinya, karena dapat menyebabkan reaksi alergi seperti gatal, ruam, sesak napas, atau syok anafilaksis.