WUJUD SYUKUR SEORANG HAMBA*
💬 Hadits yang disampaikan dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, ia menceritakan,
أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورً؟
“Nabi shallallahu alaihi wa sallam bangun (menunaikan shalat) di malam hari sampai pecah-pecah kedua kaki beliau. Lalu ‘Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: ‘Ya Rasulullah, kenapa engkau melakukan yang demikian, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?’ Beliau menjawab: ‘Apakah aku tidak suka menjadi hamba yang bersyukur?’.”
📚 HR. Al-Bukhari, no. 4660
Walau dosa yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni, namun tetap tekun beribadah.
Lalu, bagaimana dengan seorang hamba yang banyak berlumur dosa, tiada ada yang menjamin dosanya akan diampuni?
Ya, Allah hamba memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan hamba berlindung diri kepada-Mu dari ilmu yang tiada bermanfaat. Bantulah hamba menjadi hamba-Mu yang selalu bersyukur.
Sumber BIS
🏞️ @mthilyatunnisa x @thesunnah_path
Follow & join media sosial kami :
https://linktr.ee/mthilyatunnisa